Sebuah Cerita Tentang Menjauhkan Anak Dari Televisi

3 tahun lebih tanpa televisi 4 bulan lebih tanpa jatah yutub di akhir pekan

Menonton televisi hanya saat berkunjung ke rumah Mbahnya di akhir pekan

Dan dua balita kami baik-baik saja, tidak perlu dikasihani~

1. Awal Mula Hilangnya Televisi

• Gak nyaut pas orangtua manggil

• Gak lari ke pintu buat salim dan

meluk pas Abbanya pulang kerja

• Plus tantrum ketika dibatasi nontonnya

Bhay! Ini udah jadi alarm negatif buat kami sebagai orangtua

2. Berat di Permulaan Saja

Awalnya nangis-nangis terus minta nonton (si kakak usia setahunan) bahkan tengah malam kebangun minta nonton

Apa kami nyerah? Tydaq! Terus bertahan dan support satu sama lain. Alihin ke aktivitas lain, sampai beli poster gede Upin Ipin sebagai ganti tontonan.

Cuma 3 harian yang berat, lewat dari itu udah lupa anaknya sama TV dan yutub

3. Gak Kasihan Anak Kurang Hiburan?

Sayangnya penelitian membuktikan bahwa menonton layar bergerak sama sekali tidak direkomendasikan untuk anak <2 tahun.

Jadi nonton itu sejatinya tidak “menghibur”, tapi justru membebani mata, emosi, jiwa dan akal anak Akhirnya berujung tantrum dan speechdelay

4. Usia di Atas 2 Tahun Boleh Dong?

Boleh dengan sangat dibatasi, harus ditemani dan bersifat edukatif, misalnya hanya 30 menit sehari.

Kami pernah memberi jatah yutub 30 menit sehari di akhir pekan. Tapi tiap 30 menit berlalu, “minta tambah”, ujung-ujungnya tantrum lagi

Ibarat anak disapih ASI, senin-jumat dilarang, eh wiken dicicipin sampai kenyang, ya minta lagi~

5. Kapan Mereka Boleh Nonton?

Saat di rumah Mbah atau saudara sepupunya

Weekend main ke rumah Mbahnya, mereka boleh kok nonton TV, Upin Ipin biasanya, gpp biarin aja, sambil tetap bawain buku,mainan dan alat mewarnai sebagai pengalihan 🙂

6. Jadi Mereka di Rumah Ngapain Aja?

Ya banyaaaak, jauh lebih banyak aktivitas mereka ketimbang duduk bengong nonton~

Bukan mereka yang gak bisa disapih TV dan yutub, kitanya aja orangtuanya yang gak mau repot~

7. Dan Mereka Jatuh Cinta pada Buku

Mereka ini rutin dibacain buku dari dalam janin

Tapi setelah disapih layar, kecintaannya pada buku berkali-kali lipat lebih besar

Karena tak ada dua cinta dalam satu hati~