Kalimantan adalah salah satu pulau yang paling besar di Indonesia. Provinsi ini menyimpan banyak sekali keindahan alam dan tempat wisata yang menjadi tujuan para turis serta wisatawan lokal.
Dibalik keindahan kalimantan, terdapat juga banyak kepercayaan dan tradisi yang sangat kuat sekali. Bagi orang luar kalimantan, banyak sekali mistis yang dipercayai oleh suku dan masyarakat asli dari Kalimantan ini. Salah satunya adalah kenapa ada ketan di pinggir jalan?
Tak terasa, saya harus meninggalkan kota Berau hari ini untuk menuju Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kalimantan Utara. Kebetulan seperti cerita kemarin, saya mendapatkan keberuntungan yaitu tumpangan gratis menuju Tanjung Selor.
Sepanjang perjalanan yang kebanyakan diiringi oleh hutan, kami saling berkelakar. Entah candaan masa lalu atau hanya basa basi. Tujuan kami hanya satu saat itu yaitu memecah keheningan. Maklum, jalanan yang sangat kosong pasti membuat supir mengantuk. Mau tidak mau kami harus membuat isi mobil ramai.
Tiba-tiba, mobil kami berhenti.
“Iya, tepat disini saja” kata salah seorang teman Om.
Saya bertanya-tanya dalam hati, apa gerangan berhenti di tengah-tengah hutan seperti ini.
“Coba ambil kue ketan itu dikantong plastik”.
Lalu Om mengambil ketan itu dan memberikannya pada temannya.
“Aku turun sebentar ya, tunggu” kata si teman Om.
Saya memperhatikan langkah dia saat keluar dari mobil. Ia menyebrang menuju sisi lain dari jalan lalu menaruh satu buah ketan di pinggir jalan. Lalu ia berlari dan segera masuk ke mobil.
“Yuk, jalan”.
Lalu supir segera tancap gas. Saya masih bingung apa yang terjadi sebenarnya.
“Om, tadi ngapain naro ketan di pinggir jalan?” tanyaku polos.
“Gapapa, perjalanan masih jauh” jawab Om, mencoba mengalihkan perhatian saya.
Jadi ada apa gerangan sebuah ketan dengan perjalanan menuju Tanjung Selor?
Ada yang pernah mengalami hal unik tentang makanan selama perjalanan? Di share dong!
NB: Baca Komen, sudah ada penjelasan tentang mitos ketan di Kalimantan. Untuk teman-teman yang traveling ke Kalimantan mungkin bisa dibaca terlebih dahulu.