Meskipun Brotowali memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang telah terbukti, seperti yang telah dibahas sebelumnya, penting juga untuk menyadari bahwa tanaman ini juga dapat menyebabkan efek samping tertentu pada beberapa individu. Berikut adalah beberapa efek samping Brotowali yang perlu Anda ketahui:
1. Gangguan Lambung
Salah satu efek samping yang paling umum dari Brotowali adalah gangguan lambung, seperti mual, muntah, diare, atau sakit perut. Hal ini terutama terjadi pada orang-orang yang memiliki sensitivitas lambung atau gangguan pencernaan seperti gastritis atau tukak lambung.
2. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi Brotowali, terutama jika mereka memiliki riwayat alergi terhadap tanaman atau bahan-bahan herbal tertentu. Gejala reaksi alergi bisa berupa ruam kulit, gatal-gatal, bengkak pada wajah atau bibir, sesak napas, atau bahkan syok anafilaksis dalam kasus yang parah.
3. Penurunan Tekanan Darah
Brotowali memiliki sifat hipotensi, yang berarti dapat menurunkan tekanan darah. Meskipun ini dapat bermanfaat bagi mereka yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, namun dapat menjadi masalah bagi orang-orang dengan tekanan darah rendah yang sudah rendah atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk tekanan darah.
4. Gangguan Ginjal
Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan Brotowali dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Ini biasanya terjadi karena tanaman ini memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urin dan memperburuk kondisi ginjal yang sudah ada.
5. Interaksi Obat
Brotowali dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat-obatan, termasuk obat resep, suplemen, atau herbal lainnya. Interaksi ini dapat mengubah efek obat tersebut dalam tubuh, baik dengan meningkatkan atau mengurangi efeknya. Misalnya, Brotowali dapat meningkatkan efek obat pengencer darah seperti warfarin, meningkatkan risiko perdarahan.
6. Efek Toksik
Penggunaan Brotowali dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang panjang juga dapat menyebabkan efek toksik pada tubuh. Ini termasuk gejala seperti pusing, kelelahan, gangguan tidur, dan gangguan mental. Efek toksik ini umumnya terjadi pada individu yang mengonsumsi Brotowali dalam dosis yang tidak terkendali atau tanpa pengawasan medis.
7. Efek Hormonal
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Brotowali dapat mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh, terutama kadar testosteron. Ini dapat menyebabkan gangguan hormonal pada pria dan wanita, seperti gangguan menstruasi, penurunan libido, atau gangguan fertilitas.
8. Efek Toksik pada Janin
Brotowali tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil, karena dapat menyebabkan efek toksik pada janin. Tanaman ini dapat mempengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur, rendahnya berat badan lahir, atau komplikasi kehamilan lainnya.
9. Efek Neurologis
Beberapa laporan juga mencatat kemungkinan efek samping neurologis dari Brotowali, seperti kebingungan, kejang, atau gangguan koordinasi gerakan. Namun, hal ini umumnya terjadi pada dosis yang sangat tinggi atau pada individu yang rentan.