Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi janin di dalam rahim selama kehamilan. Volume air ketuban yang adekuat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan air ketuban sedikit pada ibu hamil. Berikut adalah beberapa penyebab umum dan penanganan yang mungkin dilakukan:
1. Ruptur Ketuban Dini: Ruptur ketuban dini terjadi ketika selaput ketuban pecah sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Hal ini dapat mengakibatkan kebocoran atau kehilangan air ketuban yang signifikan. Penanganan untuk ruptur ketuban dini tergantung pada usia kehamilan dan kondisi ibu dan janin. Jika kehamilan masih belum mencapai usia kehamilan cukup, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan di rumah sakit untuk memantau kondisi janin dan mencegah infeksi. Jika usia kehamilan sudah cukup, persalinan mungkin akan diinduksi untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi lainnya.
2. Pecahnya Kantung Ketuban yang Tidak Terdeteksi: Pecahnya kantung ketuban yang tidak terdeteksi dapat terjadi tanpa adanya gejala yang jelas. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan air ketuban secara bertahap. Jika kehilangan air ketuban terjadi, dokter mungkin akan memeriksa kandungan air ketuban dengan menggunakan ultrasound. Jika volume air ketuban sangat rendah, penanganan yang diperlukan mungkin termasuk perawatan di rumah sakit untuk pemantauan dan pengawasan lebih lanjut.
3. Plasenta yang Tidak Berfungsi dengan Baik: Plasenta yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengurangi pasokan nutrisi dan oksigen ke janin, yang pada gilirannya dapat mengurangi produksi air ketuban. Penyebab plasenta yang tidak berfungsi dengan baik dapat meliputi tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, masalah vaskular, atau infeksi. Penanganan untuk kondisi ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Dokter akan melakukan evaluasi dan perawatan yang tepat untuk meningkatkan fungsi plasenta dan kesehatan janin.
4. Kurangnya Cairan Amnion: Cairan amnion adalah bagian dari air ketuban dan berperan penting dalam melindungi janin. Jika produksi cairan amnion terganggu atau berkurang, hal ini dapat menyebabkan volume air ketuban yang rendah. Penanganan untuk kondisi ini juga akan bergantung pada penyebabnya. Dokter akan memantau kondisi janin dan memberikan perawatan yang sesuai.
Penting untuk diingat bahwa penanganan air ketuban sedikit akan bervariasi tergantung pada penyebabnya dan usia kehamilan. Setiap kasus harus dievaluasi secara individu oleh dokter yang merawat.