Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) adalah gangguan sistem pembekuan darah yang serius dan berpotensi fatal yang terjadi sebagai respons berlebihan terhadap situasi stres atau penyakit tertentu. Pada kondisi normal, sistem pembekuan darah berfungsi untuk menghentikan pendarahan dengan membentuk gumpalan darah di area luka atau cedera. Namun, pada DIC, sistem ini menjadi hiperaktif dan menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang tersebar di seluruh pembuluh darah, mengakibatkan konsumsi cepat dari faktor-faktor pembekuan darah dan mengarah pada risiko perdarahan yang signifikan.
### **Penyebab DIC:**
DIC dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai kondisi dan penyakit, termasuk:
1. **Infeksi Berat:** Sepsis atau infeksi yang merajalela dalam tubuh dapat memicu DIC.
2. **Trauma Berat:** Cedera fisik atau kecelakaan serius dapat memicu respon pembekuan yang berlebihan.
3. **Kanker:** Beberapa jenis kanker, terutama yang berkaitan dengan leukemia atau kanker darah lainnya, dapat menyebabkan DIC.
4. **Gangguan Kekebalan:** Penyakit autoimun atau gangguan sistem kekebalan tertentu dapat berkontribusi pada perkembangan DIC.
5. **Komplikasi Kehamilan:** Komplikasi seperti eklampsia atau perdarahan plasenta dapat memicu DIC pada wanita hamil.
6. **Syok Septik:** Syok yang disebabkan oleh infeksi yang merespon berlebihan terhadap pembuluh darah dapat memicu DIC.
### **Patofisiologi DIC:**
1. **Perlekatan dan Aktivasi Platelet:** Situasi stres atau penyakit merangsang pelepasan zat-zat kimia yang membuat platelet menempel pada dinding pembuluh darah dan aktif.
2. **Pelepasan Faktor Pembekuan:** Pembuluh darah merespon dengan melepaskan faktor-faktor pembekuan untuk membentuk gumpalan darah.
3. **Konsumsi Faktor Pembekuan:** Pembentukan gumpalan darah yang berlebihan menyebabkan konsumsi cepat faktor-faktor pembekuan, meninggalkan sirkulasi darah dengan sedikit faktor pembekuan yang tersisa.
4. **Risiko Perdarahan:** Kekurangan faktor pembekuan menyebabkan risiko perdarahan spontan, yang dapat terjadi di berbagai organ dan jaringan.
### **Gejala dan Tanda:**
Gejala DIC dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan organ mana yang terpengaruh. Beberapa tanda umum meliputi:
– **Perdarahan Berlebihan:** Termasuk perdarahan di mulut, hidung, atau perdarahan internal yang tidak terlihat.
– **Purpura atau Petekie:** Bercak merah kecil pada kulit yang disebabkan oleh perdarahan kecil di bawah kulit.
– **Sianosis:** Kulit atau membran mukosa yang berubah warna menjadi biru atau keunguan akibat kurangnya oksigen.
– **Gangguan Fungsi Organ:** DIC dapat menyebabkan kerusakan organ karena gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah.
### **Pengobatan dan Manajemen:**
Pengobatan DIC melibatkan penanganan kondisi atau penyakit yang mendasarinya, bersama dengan tindakan untuk menghentikan proses pembekuan yang berlebihan. Terapi dapat melibatkan pemberian antikoagulan untuk mencegah pembentukan gumpalan lebih lanjut, transfusi darah untuk menggantikan faktor pembekuan yang hilang, dan manajemen dukungan organ yang terpengaruh.
DIC adalah kondisi yang serius dan memerlukan perhatian medis segera. Pengobatan harus ditargetkan pada penyebab utama DIC dan segera diinisiasi untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Karena DIC dapat berkembang dengan cepat dan memiliki konsekuensi yang serius, pengenalan dini dan intervensi medis yang cepat sangat penting untuk meningkatkan prognosis dan mengurangi risiko komplikasi.